Selasa, 27 Maret 2012

saat ku terjatuh sakit, kau adalah aspirin

setelah 10 hari menghilang, tanpa kabar, membuat Wahidin hampir putus asa, namun ia tahu Allah Maha Tahu, ia curhat padaNya, dengan penuh keyakinan ia dapatkan jawaban, bahwa Annisa masih bersamanya, dengan sebuah suara yang terdengar melalui telepon pada jum'at ashar ketika ia bersama Arya, adik angkatnya di istora senayan. ajaibnya, saat itu Wahidin tengah merasakan sakit di kepalanya yang tak lagi sanggup ia tahan, duduk menunduk memegang kepala dan sesekali ia pijit pada pusat rasa sakit, namun seketika sakit itu hilang setelah ia mendengar suara Annisa, tak perlu Bodrex, panadol ataupun aspirin, di suara Annisa Allah anugerahkan obat paling manjur. setelah itu, 9 buku termasuk Al-Quran warna hijau yang dibeli adiknya untuk sang kekasih didapai dalam waktu kurang dari 2 jam. "Ya Allah, lebeykah hamba jika memang yang hamba rasakan demikian, Engkau yang Maha Tahu"

beberapa buku Wahidin beli dengan niatan agar Annisa dapat membacanya pula, dan bertukar buka ketika buka yang dipegang masing2 telah selesai dibaca, "Lovely Book for Lovely One" tertera jelas di cover buku yang ia beli. sabtu siang, pukul 11 ia melaju ke rumah Annisa, dengan penuh keyakinan Annisa kan senang dengan pemberiannya.

sempat mampir di Masjid Nurul Huda yang tak jauh dari rumah Annisa untuk sholat Zhuhur, Wahidin tiba di rumah Annisa. "Assalaamu'alaikum, Annisanya ada...???" salam yang dibalut senyum ia tebarkan. Annisa berniat canda menjawab "walaikumussalaam, maaf mas,,, Annisanya baru aja pergi..."
"hehehe,,, bisa aja dah,,,," makin lebar saja senyum Wahidin "pa kabar Annisa?"
Annisa balas senyum Wahidin dengan jawaban "Alhamdulillah, baik. Wahidin gimana?"
"alhamdulillah, sehat"

tak ingin ada fitnah antara keduanya, teman Annisa diajak berkumpul, ramai memang, namun Wahidin harus ikut pulang ketika teman Annisa pulang, sangat disayangkan, pertemuan yang singkat, namun Wahidin belum ingin cepat pulang, ia pergi ke Masjid, membaca buku yang ia beli kemarin. hal menarik pun ia dapatkan dari buku itu. sempat tertidur setelah sholat ashar, Wahidin terbangun dan wkatu sudah hampir jam 5 sore. bingung, kecewa, resah, berpadu saat itu, Wahidin putuskan tuk pulang, selang 5km dari masjid, ia hentikan motornya, sejenak diam, masih ada banyak hal yang ingin ia sampaikan pada Annisa, lalu Wahidin pun kembali ke rumah Annisa.

sampainya Wahidin di rumah Annisa, ia bertemu adik Annisa yang manis, dan kembali masuk. sudah mengerti kedatangn Wahidin, si adik pun mencari kakaknya, lalu ia keluar menemui Wahidin "ka Annisanya lagi mandi", ok lah kalo begitu, Wahidin tunggu hingga ia selesai mandi. beberapa saat Annisa belum keluar, namun Ibunya datang, dipersilahkanlah Wahidin tuk duduk. Annisa cantik dan harum, keluar menemui Wahidin. layaknya bocah SMP yang melihat hasil UN dan ia lulus, betapa senangnya Wahidin. obrolan santai pun terajut bersama terbenamnya matahari. Annisa meminta Wahidin untuk membacakannya beberapa baris dalam kitab tafsir yang ia beli di Islamic Book Fair kemarin. Annisa takjub dengan bacaan Wahidin, tulisan bahasa arab yang tak ber-syakl mampu ia baca setangah lancar.

di tengah asyiknya bercakap, Wahidin keluarkan kreasi grafis yang ia buat malam tadi, foto Annisa dengan tulisan puisi lagu cinta, diterima Annisa dengan balasan sebuah lagu bernuansa slow-pop berbahasa inggris, dengan nada yang santai dan kata2 yang indah, membuat Annisa menyukai lagu itu, setelah mendengar lagu itu, Wahidin yang ternyata pernah mendengar lagu itu seketika menyukainya. Indah, lebih indah dari puisi yang ia tulis untuk Annisa.

Adzan magrib telah berkumandang, saatnya Wahidin pulang, sepanjang perjalanan menuju rumah senyum Wahidin tak redup, rembulan pun ikut tersenyum. bahagia Wahidin bertambah setelah ia lihat HPnya mendapat pesan dari Annisa mengartikan hp Annisa sudah selesai diperbaiki, mereka berdua bisa kembali berkomunikasi jarak jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar